Skip to main content

Roll Cable Itu Berbahaya

Kebutuhan manusia modern yang kian hari kian bertambah, dan pertumbuhan produk-produk elektronik yang semakin tinggi sebagai alat bantu manusia dalam beraktifitas sehari-hari membuat seakan sesak tiap ruangan di rumah kita. Mulai dari televisi, radio, dvd player, sound system, komputer, kipas angin, ac, kulkas dan perabot dapur yang lainnya sangat mutlak bergantung pada keberadaan dan tersedianya sumber listrik di rumah.

Dari sekian banyak jumlah outlet / stop kontak standard (dinding) yang terpasang di rumah kita, apakah sudah bisa melayani tiap-tiap peralatan elektronik kita? dapat dipastikan tidak. Untuk rumah bertipe 2 kamar tidur, satu ruang tamu dan satu ruang keluarga, paling tidak outlet di dindingnya tidak lebih dari 5 buah. Lalu untuk bisa mencukupi kebutuhan sumber listrik pada alat-alat elektroniknya, menggunakan sambungan outlet atau disebut extention cable atau roll cable (yang dapat digulung) yang dapat mencabang artinya menambah jumlah outlet dari satu outlet dinding yang ada.

Pada kebanyakan rumah (apalagi rumah sewa atau kost), dari setiap outlet dinding yang ada dapat dicabang dan dibagi lagi bisa mencapai 5 atau lebih outlet tambahan melalui roll kabel atau ekstension kabel. Karena kurang pemahaman tentang bahaya listrik atau memang dinilai lebih murah daripada memasang outlet standard yang baru, hal ini menjadi lazim dilakukan.

Sedangkan bahaya yang mengintai perumahan padat penduduk seperti kebanyakan di kota Jakarta, kebakaran rumah disebabkan oleh listrik yang sebagian besar berawal dari pemilihan dan penggunaan peralatan listrik yang tidak benar dan tidak diperhatikan.

Sedikit untuk berbagi pemahaman tentang penggunaan outlet listrik tambahan seperti yang saya sebutkan di atas.
Pertama kita perlu ketahui bahwa kekuatan atau daya hantar dari outlet listrik standard yang ada di dinding, dapat dilihat kalau ada label SNI (Standar Nasional Indonesia) berarti distandarkan sekitar 10-20 Ampere dengan menggunakan kabel berlabel SNI untuk outlet yaitu 3 x 2,5mm2 yang daya hantar maksimal 20 Ampere pula.
Kemudian memilih ekstension kabel yang biasa dipasarkan dengan panjang tidak lebih dari 2 meter sedang roll kabel antara 5 meter sampai 50 meter. Perhatikan kabelnya bagus atau tidak, terlalu kecil atau tidak.

Selanjutnya, biasanya kita memilih kabel ekstension yang banyak lubang untuk outletnya karena kita pikir lebih berguna dan murah. Sesuaikan dengan kebutuhan peralatan anda. Kalau untuk beban-beban berat seperti tv, kulkas, rice cooker sebisa mungkin dipisahkan atau jangan menyatu dalam satu deret ekstension. Yang bisa digabung dalam satu ekstension sebaiknya perngkat seperti tv, dvd player, dan radio.

Satu lagi yang penting, konektor outlet pada ekstension, pastikan plug atau colokan bisa dengan rapat masuk ke outlet dan tidak kendor. Kalau sudah kendor sebaiknya jangan digunakan apalagi diganjal. Sangat BERBAHAYA.

Lalu plug (colokan untuk ke outlet di dinding) perhatikan juga dan pastikan berlabel SNI serta terdapat pin grounding seperti gambar di atas.

Penggunaan roll kabel sebenarnya hanya diperuntukkan bagi peralatan yang penggunaannya jauh dari outlet dinding dan (ini yang penting) penggunaannya tidak dalam waktu yang lama ( contohnya yang tadinya sementara jadi semenTahun). Contoh penggunaannya yang diperbolehkan seperti setrika, blender, vacuum cleaner dan mesin cuci sedang. Satu hal lagi yaitu penggunaan roll kabel yang cukup lama (misal sampai 5 jam atau lebih) dan beban peralatan tersebut lumayan tinggi, sebaiknya kabel yang menggulung diurai semua dari gulungan. Karena kabel yang menghantarkan arus cukup besar, dalam keadaan menggulung menimbulkan panas dan lama-kelamaan isolasi kabel meleleh.

Saran dari saya, untuk Kulkas, dan pompa air dan mungkin pemanas air gunakan outlet dengan pengaman sekring dan switch (saklar) seperti ini.


Satu lagi yang tidak dianjurkan untuk digunakan yaitu sambungan outlet yang bertumpuk biasa disebut T. Sebaiknya jangan digunakan walaupun bermerk terkenal, mahal dan berlabel standard internasional. Alat tersebut rentan rusak, kendor dan panas serta tidak untuk dipergunakan selama yang kita mau.



Baiklah... Pergunakan listrik dan peralatannya secara bijak, sekian dan semoga berguna.

Comments

  1. wah, aku baru tahu tuh sobat,...emang sih penggunaan kabel rol praktis, ternyata juga berbahaya juga yah...

    trims atas infonya

    ReplyDelete
  2. Wah... informasi sangat berguna.. pantesan saya sering kesetru,, hehehehe..

    very nice post bro.., salam kenal.

    Ada hadiah untukmu sob, check it out please :-)

    ReplyDelete
  3. very nice info broo
    baru tau gw kl yang letter T itu berbahaya
    memang sering rusak sihh
    walaupun yang harga paling mahal sekalipun

    ReplyDelete
  4. @blogbuatbisnis; @bisnisonlinex; @xander; Thanks sob :)

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rumus Power 3 Phase

Yang berikut ini juga jangan sampai lupa karena ini terusan artikel sebelumnya yaitu Menghitung Power Single phase . P (w) = 1,73 . U . I  . PF dimana P = Daya (watt) 1,73 = akar 3 U = Tegangan (volt) I = Arus (Ampere) PF = Power Factor Terus kalau cari yang satuannya HP (Horse Power ya begini: P(hp) = 1,73 . U . I .  μ . PF / 746 dimana P = Daya (watt) 1,73 = akar 3 U = Tegangan (volt) I = Arus (Ampere) PF = Power Factor μ = Effisiensi Tambahan lagi Horse Power (HP) tidak sama dengan Daya Kuda (DK), Tenaga Kuda (TK), ataupun juga Paardenkracht (PK), dan juga Pferdestärke (PS) . Meski sebenarnya arti bahasanya sama bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman, namun angkanya berbeda. 1HP = 746 Watt = 1,014 PK. 1PS ≈ 735.5 W ≈ 0.7355 kW ≈ 0.98632 hp (SAE), nah kalau 1TK = 736 watt.

Sakelar Tukar

Berikut ini coba saya jelaskan mengenai sakelar tukar atau kerap disebut sakelar hotel. Kita sebut saja sakelar tukar. Yaitu sakelar atau pemutus rangkaian atau instalasi lampu dari dua tempat. Contoh yang lebih banyak kita temukan pada instalasi lampu tangga atau koridor yang panjang dengan 2 pintu masing-masing ujungnya.   Agar lebih jelas begini... Misal ada sebuah koridor atau ruangan yang panjang dengan dua pintu pada tiap ujung ruangan yang kita bisa masuk pintu satu kemudian keluar melalui pintu yang kedua. Pada ruangan seperti ini, instalasi lampu ruangan yang ideal adalah dengan dua sakelar yang diletakkan di dekat kedua pintu, dan pengoperasiannya saat kita masuk dari pintu pertama kita hidupkan lampu dengan sakelar pertama kemudian saat kita hendak keluar melalui pintu kedua, kita matikan lampu dengan mematikan sakelar kedua. Jadi kira-kira seperti itulah yang disebut dengan sakelar tukar. Sakelar tukar fisiknya seperti sakelar-sakelar dinding biasa. Namun pada sakelar tu

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift

Setelah pada posting sebelumnya saya menguraikan tentang perjalanan dan pengalaman unik menuju tempat acara Pembinaan K3 tanggal 9 sampai dengan 11 Agustus 2009 di Bogor, kali ini akan saya tuliskan beberapa hal dalam garis besar hasil dari Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Teknisi dan Penyelia Lift yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi provinsi DKI Jakarta. Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah hak setiap tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan serta setiap orang lainnya yang berada dalam lingkungan kerja seperti tertuang sepenuhnya dalam Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang dapat didownload di sini . Khusus untuk lingkungan kerja yang berhubungan dengan lift, UU No.1 tahun 1970 dalam hal ini menyebutkan pada Bab II pasal 2 ayat (2) huruf f "dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air, maupun di udara;". Kemudian syarat-syarat keselamatan