Skip to main content

Pembinaan K3

Posting langsung dari acara Pembinaan K3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta tanggal 9-11 Agustus 2009. Yang diadakan di hotel Karwika Cisarua Bogor.

Persiapan untuk berangkat, dan tetek bengeknya dari jam 8 pagi. Kemudian berangkat 8 orang dari beberapa kompleks mulia group yang seharusnya 19 orang. Sisanya karena rumahnya sekitar daerah Bogor, memilih untuk berangkat sendiri-sendiri. Tadinya aku pikir mau naik motor saja. Tapi ya kesepakatan bersama akhirnya diputuskan untuk naik kereta saja biar cepat. Maksudnya lebih cepat dari mobil. Kemudian berangkat juga naik bus ke stasiun cawang jam 8.30, langsung beli tiket kereta dan ngga lama kereta datang. Hmmm... Pengalaman pertama naik kereta listrik ekonomi nih. Norak.

Kereta listrik? Ekonomi? Sebelumnya cuma bisa bayangin waktu temen-temen pada cerita-cerita, lihat berita di televisi dan ya belum terfikir sebelumnya untuk punya niat naik kereta itu. Ketika datang KRL jurusan jakarta-bogor itu langsung tercium aromanya. Citarasa Indonesia yang kental dan sedikit keindahan dari pencitraan berbagai dimensi tentang tumpuk-tumpukan dan tumpang-tindih penumpang yang berdesak-desakan. Aku juga larut dan baru sadar bahwa kereta sudah mulai jalan ketika aku baru mengayunkan tangan untuk meraih hanger yang ada di pintu. Begitu sesaknya sampai aku harus ditarik oleh temenku yang sudah ada di dalam lebih dulu. Huh... Belum berakhir di situ saja. Sesak dan himpitan dari penumpang yang berjejal membuat pening ditambah keringat dan bau ketiak yang mau ngga mau diterima dengan lapang dada. Indah. Satu lagi pengalaman di depan mata aku saksikan langsung yaitu Copet. Tepat di depanku waktu itu selepas dari stasiun depok seorang pria yang penampilannya menurutku mencurigakan dengan mulut yang terus mengunyah permen karet, bagpack di depan dada, dengan santai tanpa bergantung pada hanger 1 tangan pun, karena tangannya beroperasi. Tepat di depanku, sekali goyang langsung srett... Tanpa disadari orang di sekitarnya, satu orang di depannya dompetnya berpindah kantong. Uh... Tak terbayang sebelumnya akan benar-benar melihat hal seperti itu. Tak ada yang bisa aku lakukan selain turun dari kereta setelah disentuh pundakku oleh teman-teman dan tersadar kereta berhenti di stasiun Bogor.
Dari stasiun kereta jam 10.37 istirahat beli air minum, langsung carter mobil ke hotel. Aku pikir dekat. Eh balik arah terus muter lagi lewat jalan tol lg. Hehh... Macet? Ya iyalah hari Minggu di puncak.

Akhirnya sampai hotel jam 12, langsung disambut pengelola hotel. Tadinya niat sampai hotel langsung tidur. Ngantuk ngga ketulungan. 24 jam mata sudah over hour banget. Tapi harus ditunda dulu karena ada yang lebih urgent tanpa order nih. Makan siang. Hualah ... Cari warung makan jalan kaki lagi ke depan ke jalan raya mungkin lebih 400meter dari hotel.

Perut kenyang, baru mulai merebahkan badan. Uh,.. Lumayan, lumayan bisa tidur sebentar. Tepat jam 8 acara pembukaan dimulai setelah makan malam. Acara pelatihan dibuka oleh kepala disnakertrans Jakarta bp. H Deded.
Setelah itu, lanjutkan... Tidur Lagi.

Comments

  1. Good morning, my dear friend, Thanks 4 the visit, wish you luck and keep smiling for today ....:thumbsup:"

    ReplyDelete
  2. infonya sangat bermanfaat....keep posting ya

    pelatihan k3

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rumus Power 3 Phase

Yang berikut ini juga jangan sampai lupa karena ini terusan artikel sebelumnya yaitu Menghitung Power Single phase . P (w) = 1,73 . U . I  . PF dimana P = Daya (watt) 1,73 = akar 3 U = Tegangan (volt) I = Arus (Ampere) PF = Power Factor Terus kalau cari yang satuannya HP (Horse Power ya begini: P(hp) = 1,73 . U . I .  μ . PF / 746 dimana P = Daya (watt) 1,73 = akar 3 U = Tegangan (volt) I = Arus (Ampere) PF = Power Factor μ = Effisiensi Tambahan lagi Horse Power (HP) tidak sama dengan Daya Kuda (DK), Tenaga Kuda (TK), ataupun juga Paardenkracht (PK), dan juga Pferdestärke (PS) . Meski sebenarnya arti bahasanya sama bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman, namun angkanya berbeda. 1HP = 746 Watt = 1,014 PK. 1PS ≈ 735.5 W ≈ 0.7355 kW ≈ 0.98632 hp (SAE), nah kalau 1TK = 736 watt.

Sakelar Tukar

Berikut ini coba saya jelaskan mengenai sakelar tukar atau kerap disebut sakelar hotel. Kita sebut saja sakelar tukar. Yaitu sakelar atau pemutus rangkaian atau instalasi lampu dari dua tempat. Contoh yang lebih banyak kita temukan pada instalasi lampu tangga atau koridor yang panjang dengan 2 pintu masing-masing ujungnya.   Agar lebih jelas begini... Misal ada sebuah koridor atau ruangan yang panjang dengan dua pintu pada tiap ujung ruangan yang kita bisa masuk pintu satu kemudian keluar melalui pintu yang kedua. Pada ruangan seperti ini, instalasi lampu ruangan yang ideal adalah dengan dua sakelar yang diletakkan di dekat kedua pintu, dan pengoperasiannya saat kita masuk dari pintu pertama kita hidupkan lampu dengan sakelar pertama kemudian saat kita hendak keluar melalui pintu kedua, kita matikan lampu dengan mematikan sakelar kedua. Jadi kira-kira seperti itulah yang disebut dengan sakelar tukar. Sakelar tukar fisiknya seperti sakelar-sakelar dinding biasa. Namun pada sakelar tu

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift

Setelah pada posting sebelumnya saya menguraikan tentang perjalanan dan pengalaman unik menuju tempat acara Pembinaan K3 tanggal 9 sampai dengan 11 Agustus 2009 di Bogor, kali ini akan saya tuliskan beberapa hal dalam garis besar hasil dari Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Teknisi dan Penyelia Lift yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi provinsi DKI Jakarta. Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah hak setiap tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan serta setiap orang lainnya yang berada dalam lingkungan kerja seperti tertuang sepenuhnya dalam Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang dapat didownload di sini . Khusus untuk lingkungan kerja yang berhubungan dengan lift, UU No.1 tahun 1970 dalam hal ini menyebutkan pada Bab II pasal 2 ayat (2) huruf f "dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air, maupun di udara;". Kemudian syarat-syarat keselamatan