Skip to main content

Tips Menghemat Energi

Terimakasih kepada Tuhan karena kita dilahirkan dan hidup di jaman modern seperti ini dimana kita bisa merasakan suasana nyaman dan hampir segala hal bisa dibuat praktis. Hal tersebut dimungkinkan karena energi listrik. Hampir segala kebutuhan kita tergantung oleh listrik yang dapat diubah menjadi energi-energi yang kita butuhkan misalkan cahaya dari lampu, panas dari dispenser, dingin dari AC, suara dari stereo set kita, dan lain sebagainya. Semua energi yang dikeluarkan tentu saja membutuhkan biaya, termasuk juga dengan energi listrik. Setiap bulan kita membayar untuk pemakaian energi listrik bulan yang lalu. Penghitungan pembayarannya berdasarkan tenaga listrik (watt) yang digunakan selama kurang lebih 720 jam dalam satu bulan (30hari x 24jam) atau disebut watthour yang diukur oleh peralatan yang disebut KWh (Kilo Watt hour) meter.


Kiat Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan menumbuhkan sikap hemat energi listrik di rumah tangga, antara lain :

Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan. Rumah Tangga kecil misalnya, cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1300 VA.

Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Membentuk perilaku anggota rumah tangga yang hemat listrik, seperti: Menyalakan alat-alat listrik hanya saat diperlukan. Menggunakan alat-alat listrik secara bergantian. Menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif).
Memelihara peralatan listrik, sering melakukan pemeriksaan setiap peralatan listrik yang digunakan, karena usia pakai peralatan listrik juga menentukan tinggi rendahnya penggunaan energi listrik.

Langkah-langkah Penggunaan Peralatan Listrik Rumah Tangga Dalam Menghemat Pemakaian Energi Listrik

PENGHEMATAN ENERGI PADA PENERANGAN

  • Padamkan lampu apabila ruangan tidak dipakai.
  • Padamkan lampu pada siang hari.
  • Kurangi penerangan listrik yang berlebihan.
  • Atur letak perabot agar tidak menghalangi cahaya lampu dalam ruangan.
  • Menyalakan lampu halaman/taman bila hari benar-benar telah mulai gelap.
  • Matikan lampu halaman/taman bila hari sudah mulai terang kembali.

PENGHEMATAN ENERGI PADA TATA UDARA
  • Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
  • Gunakan kapasitas AC yang tepat dan efisien.
  • Gunakan pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya pada saat dibutuhkan.
  • Kontrol temperature dengan termostat.
  • Gunakan penutup pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung.
  • Usahakan pintu, jendela dan ventilasi udara selalu tertutup agar kelembaban cukup rendah.
  • Hindari menempatkan sesuatu yang menghalangi sirkulasi udara.
  • Bersihkan filter AC, coil kondensor dan sirip AC secara teratur.
  • Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
  • Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung, agar efek pendingin tidak berkurang.
  • Matikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif lama.

PENGHEMATAN ENERGI PADA POMPA AIR

  • Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas).
  • Gunakan pelampung air di penampungan.
  • Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran dan pipa.
  • Sering terjadi pompa bekerja terus menerus, padahal tidak ada pemakaian. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
  1. Relay tekanan ( pressure switch ) tidak bekerja.
  2. Instalasi pipa air di dalam bangunan ada yang bocor.
  3. Kran air tidak ditutup sempurna atau rusak.

PENGHEMATAN ENERGI PADA MESIN CUCI

  • Menggunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas.
  • Kapasitas berlebih mengakibatkan perlambatan perputaran mesin dan menambah beban pemakaian listrik.
  • Kapasitas yang kurang menyebabkan tidak efisien, karena mesin cuci tersebut menggunakan energi yang sama.
  • Gunakan pengering hanya pada cuaca mendung/hujan. Bila cuaca cerah, sebaiknya memanfaatkan sinar matahari.

PENGHEMATAN ENERGI PADA LEMARI PENDINGIN

  • Memilih lemari es dengan ukuran / kapasitas yang sesuai.
  • Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
  • Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas (Jangan terlalu sesak).
  • Tempatkan lemari es jauh dari sumber panas (kompor, sinar matahari langsung).
  • Tempatkan lemari es min. 15 cm dari tembok, agar sirkulasi udara ke kondensor baik.
  • Hindari penempatan bahan makanan / minuman yang masih terlalu panas.
  • Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur ,semakin banyak energi listrik yang digunakan.
  • Ganti karet isolasi pada pintu / kabinet secepatnya apabila rusak.
  • Membersihkan kondensor ( terletak dibelakang lemari es ) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan dengan baik.
  • Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.

PENGHEMATAN ENERGI PADA SETRIKA

  • Atur penggunaan tingkat panas yang disesuaikan dengan bahan yang diseterika (sutera, wol, polyster, katun dan sebagainya).
  • Bersihkan sisi besi bagian bawah seterika secara teratur agar penghantaran panas berlangsung baik
  • Menyeterika sekaligus banyak jangan hanya satu atau dua potong pakaian.
  • Mematikan seterika bila akan ditinggal cukup lama.

PENGHEMATAN ENERGI LAINNYA
  • Kurangi pemakaian listrik pada waktu beban puncak pada jam 18.00 - 22.00.
  • Gunakan Peralatan Listrik Hemat EnergiMatikan magic-jar atau magic-com bila nasi sudah tersisa sedikit karena listrik untuk menghangatkan nasi menjadi sia-sia.
  • Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta perlatan audio visual lainnya, bila tidak ditonton atau didengarkan.
  • Lepaskan kabel peralatan listrik bila peralatan sedang tidak digunakan.
  • Bila peralatan listrik yang menggunakan sistem remote sedang tidak digunakan, jangan mematikan dengan remote control (stand by). Tetapi matikan dari tombol on-off atau lepaskan tusuk kontak.
  • Nyalakan water heater 20 menit sebelum air panas digunakan
  • Bersihkan secara periodik kaca jendela. Kaca jendela yang bersih akan meneruskan cahaya lebih banyak.
  • Bersihkan secara periodik bola lampu / tabung lampu beserta reflektornya agar supaya bersih agar tidak mengurangi cahaya.

Sumber : PT PLN Distribusi Bali

Comments

  1. bagus gan tulisannya, ijin saya praktekin ya gan.. semoga bisa sesuai apa yang di tuliskan agan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rumus Power 3 Phase

Yang berikut ini juga jangan sampai lupa karena ini terusan artikel sebelumnya yaitu Menghitung Power Single phase . P (w) = 1,73 . U . I  . PF dimana P = Daya (watt) 1,73 = akar 3 U = Tegangan (volt) I = Arus (Ampere) PF = Power Factor Terus kalau cari yang satuannya HP (Horse Power ya begini: P(hp) = 1,73 . U . I .  μ . PF / 746 dimana P = Daya (watt) 1,73 = akar 3 U = Tegangan (volt) I = Arus (Ampere) PF = Power Factor μ = Effisiensi Tambahan lagi Horse Power (HP) tidak sama dengan Daya Kuda (DK), Tenaga Kuda (TK), ataupun juga Paardenkracht (PK), dan juga Pferdestärke (PS) . Meski sebenarnya arti bahasanya sama bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman, namun angkanya berbeda. 1HP = 746 Watt = 1,014 PK. 1PS ≈ 735.5 W ≈ 0.7355 kW ≈ 0.98632 hp (SAE), nah kalau 1TK = 736 watt.

Sakelar Tukar

Berikut ini coba saya jelaskan mengenai sakelar tukar atau kerap disebut sakelar hotel. Kita sebut saja sakelar tukar. Yaitu sakelar atau pemutus rangkaian atau instalasi lampu dari dua tempat. Contoh yang lebih banyak kita temukan pada instalasi lampu tangga atau koridor yang panjang dengan 2 pintu masing-masing ujungnya.   Agar lebih jelas begini... Misal ada sebuah koridor atau ruangan yang panjang dengan dua pintu pada tiap ujung ruangan yang kita bisa masuk pintu satu kemudian keluar melalui pintu yang kedua. Pada ruangan seperti ini, instalasi lampu ruangan yang ideal adalah dengan dua sakelar yang diletakkan di dekat kedua pintu, dan pengoperasiannya saat kita masuk dari pintu pertama kita hidupkan lampu dengan sakelar pertama kemudian saat kita hendak keluar melalui pintu kedua, kita matikan lampu dengan mematikan sakelar kedua. Jadi kira-kira seperti itulah yang disebut dengan sakelar tukar. Sakelar tukar fisiknya seperti sakelar-sakelar dinding biasa. Namun pada sakelar tu

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift

Setelah pada posting sebelumnya saya menguraikan tentang perjalanan dan pengalaman unik menuju tempat acara Pembinaan K3 tanggal 9 sampai dengan 11 Agustus 2009 di Bogor, kali ini akan saya tuliskan beberapa hal dalam garis besar hasil dari Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Teknisi dan Penyelia Lift yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi provinsi DKI Jakarta. Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah hak setiap tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan serta setiap orang lainnya yang berada dalam lingkungan kerja seperti tertuang sepenuhnya dalam Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang dapat didownload di sini . Khusus untuk lingkungan kerja yang berhubungan dengan lift, UU No.1 tahun 1970 dalam hal ini menyebutkan pada Bab II pasal 2 ayat (2) huruf f "dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air, maupun di udara;". Kemudian syarat-syarat keselamatan