Lampu adalah sumber cahaya buatan untuk penerangan. Bola lampu dan jenis-jenis lampu terus berevolusi sampai sekarang. Jenisnya sangat banyak sekali diantaranya lampu flourescent, lampu pijar, lampu halogen, lampu LED, dll.
Pemilihan Lampu memerlukan suatu analisa. Spesifikasi meliputi tenaga lampu ( jumlah watt), usia lampu, panjang fisik lampu, temperatur warna dari cahaya yang dipancarkan. Beberapa lampu ada tersedia dengan corak tambahan seperti disain ringkas, reflektor, kawat pijar ganda, tahan banting, dan bahkan dengan pendingin air. tambahan-tambahan seperti ini hanya disediakan oleh produsen lampu tertentu.
Lampu pijar
Awal mula lampu adalah bola lampu pijar yang diperkenalkan kepada publik pada 30 Desember 1879 oleh Thomas Alva Edison.
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik pada filamen yang kemudian membara. Kaca yang menyelubungi filamen itu, untuk menghindari kerusakan filamen akibat oksidasi yang ditimbulkan oleh oksigen (wiki).
Bola lampu dengan filamen wolfram yang berpijar, sampai sekarang masih diproduksi dan masih juga digunakan. Meskipun jenis lampu ini mulai ditinggalkan dengan alasan membutuhkan tenaga listrik yang lebih besar untuk mencapai tingkat ke-terang-an cahayanya jika dibandingkan dengan jenis lampu lain seperti flourescent, atau LED.
Penyebab yang lain yaitu, jenis lampu ini semakin besar daya (watt) nya, maka semakin tinggi pula panas yang ditimbulkannya. Hal ini disebabkan oleh filamen yang menghasilkan cahaya pada intinya adalah kawat yang membara. Jadi semakin besar filamen nya, semakin terang lampunya, dan semakin besar konsumsi dayanya.
Bahkan menurut inilah.com lampu pijar punah 5 tahun lagi. Sedikit inti beritanya sebagai berikut:
Pasar lampu pijar semakin merosot hingga tinggal 10% saja dan akan terus turun secara signifikan 2 sampai 3 tahun mendatang. Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia mencatat produsen lampu pijar nasional mengalihkan produksinya ke pasar ekspor karena permintaan dalam negeri yang terus menurun. Produk-produk lampu pijar ini akan diekspor ke Timur Tengah karena wilayah tersebut tidak mengalami masalah krisis energi.
Pemilihan Lampu memerlukan suatu analisa. Spesifikasi meliputi tenaga lampu ( jumlah watt), usia lampu, panjang fisik lampu, temperatur warna dari cahaya yang dipancarkan. Beberapa lampu ada tersedia dengan corak tambahan seperti disain ringkas, reflektor, kawat pijar ganda, tahan banting, dan bahkan dengan pendingin air. tambahan-tambahan seperti ini hanya disediakan oleh produsen lampu tertentu.
Lampu pijar
Awal mula lampu adalah bola lampu pijar yang diperkenalkan kepada publik pada 30 Desember 1879 oleh Thomas Alva Edison.
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik pada filamen yang kemudian membara. Kaca yang menyelubungi filamen itu, untuk menghindari kerusakan filamen akibat oksidasi yang ditimbulkan oleh oksigen (wiki).
Bola lampu dengan filamen wolfram yang berpijar, sampai sekarang masih diproduksi dan masih juga digunakan. Meskipun jenis lampu ini mulai ditinggalkan dengan alasan membutuhkan tenaga listrik yang lebih besar untuk mencapai tingkat ke-terang-an cahayanya jika dibandingkan dengan jenis lampu lain seperti flourescent, atau LED.
Penyebab yang lain yaitu, jenis lampu ini semakin besar daya (watt) nya, maka semakin tinggi pula panas yang ditimbulkannya. Hal ini disebabkan oleh filamen yang menghasilkan cahaya pada intinya adalah kawat yang membara. Jadi semakin besar filamen nya, semakin terang lampunya, dan semakin besar konsumsi dayanya.
Bahkan menurut inilah.com lampu pijar punah 5 tahun lagi. Sedikit inti beritanya sebagai berikut:
Pasar lampu pijar semakin merosot hingga tinggal 10% saja dan akan terus turun secara signifikan 2 sampai 3 tahun mendatang. Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia mencatat produsen lampu pijar nasional mengalihkan produksinya ke pasar ekspor karena permintaan dalam negeri yang terus menurun. Produk-produk lampu pijar ini akan diekspor ke Timur Tengah karena wilayah tersebut tidak mengalami masalah krisis energi.
Comments
Post a Comment